New Post!

  • LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

    1. Pendahuluan
    Keadaan anak yang tadinya belum dewasa hingga menjadi dewasa berarti mengalami perubahan, karena dibimbing, dan kegiatan bimbingan merupakan usaha atau kegiatan berinteraksi antara pendidik, anak didik dan lingkungan. Perubahan tersebut adalah merupakan gejala yang timbul secara psikologis. Di dalam hubungan inilah kiranya pendidik harus mampu memahami perubahan yang terjadi pada diri individu, baik perkembangan maupun pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik perlu memahami landasan pendidikan dari sudut psikologis.
    Dengan demikian, psikologi adalah salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subjek dan objek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
    Dalam proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi menjadi sangat mutlak. Analisis psikologi akan membantu para pendidik memahami struktur psikologis anak didik dan kegiatan-kegiatannya, sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan secara efektif (Yusuf, 2000:2).
    Masalah yang dibahas dalam tulisan ini, yaitu apakah landasan psikologis itu dan apakah psikologis perkembangan, psikologis belajar, psikologis sosial, kesiapan belajar dan aspek-aspek individu, dan perkembangan peserta didik sebagai landasan psikologis. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai landasan psikologis, psikologis perkembangan, psikologis belajar, psikologis sosial, kesiapan belajar dan aspek-aspek individu, dan perkembangan peserta didik sebagai landasan psikologis.
    2. Pengertian Landasan Psikologis dalam Pendidikan
    Menurut Pidarta (2007:194) Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis pendidikan merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
    3. Psikologis Perkembangan
    Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan. Pendekatan-pendekatan yang dimaksud adalah (Nana Syaodih, 1989).
    1. Pendekatan pentahapan. Perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu. Pada setiap tahap memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan ciri-ciri pada tahap-tahap yang lain.
    2. Pendekatan diferensial. Pendekatan ini dipandang individu-individu itu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Atas dasar ini lalu orang-orang membuat kelompok–kelompok. Anak-anak yang memiliki kesamaan dijadikan satu kelompok. Maka terjadilah kelompok berdasarkan jenis kelamin, kemampuan intelek, bakat, ras, status sosial ekonomi, dan sebagainya.
    3. Pendekatan ipsatif. Pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap individu, dapat saja disebut sebagai pendekatan individual. Melihat perkembangan seseorang secara individual.
    Dari ketiga pendekatan ini, yang paling dilaksanakan adalah pendekatan pentahapan. Pendekatan pentahapan ada 2 macam yaitu bersifat menyeluruh dan yang bersifat khusus. Yang menyeluruh akan mencakup segala aspek perkembangan sebagai faktor yang diperhitungkan dalam menyusun tahap-tahap perkembangan, sedangkan yang bersifat khusus hanya mempertimbang faktor tertentu saja sebagai dasar menyusun tahap-tahap perkembangan anak, misalnya pentahapan Piaget, Koglberg, dan Erikson.
    Psikologi perkembangan menurut Rouseau membagi masa perkembangan anak atas empat tahap yaitu :
    1)      Masa bayi dari 0 – 2 tahun sebagian besar merupakan perkembangan fisik.
    2)      Masa anak dari 2 – 12 tahun yang dinyatakan perkembangannya baru seperti hidup manusia primitif.
    3)      Masa pubertas dari 12 – 15 tahun, ditandai dengan perkembangan pikiran dan kemauan untuk berpetualang.
    4)      Masa adolesen dari 15 – 25 tahun, pertumbuhan seksual menonjol, sosial, kata hati, dan moral. Remaja ini sudah mulai belajar berbudaya.
    4. Psikologi Belajar
    Menurut Pidarta (2007:206) belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengomunikasikannya kepada orang lain.
    Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan” (Slameto, 1991:2). Definisi ini menyiratkan dua makna. Pertama, bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku.  Kedua, perubahan tingkah laku yang terjadi harus secara sadar.
    Dari pengertian belajar di atas, maka kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku itu dipandang sebagai Proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri dipandang  sebagai Hasil belajar. Hal ini berarti, belajar pada hakikatnya menyangkut dua hal yaitu  proses belajar dan hasil belajar.
    Para ahli psikologi cenderung untuk menggunakan pola-pola  tingkah laku manusia sebagai suatu model yang menjadi prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar ini selanjutnya lazim disebut dengan Teori Belajar.
    1. Teori belajar klasik masih tetap dapat dimanfaatkan, antara lain untuk menghapal perkalian dan melatih soal-soal (Disiplin Mental). Teori Naturalis bisa dipakai dalam pendidikan luar sekolah terutama pendidikan seumur hidup.
    2. Teori belajar behaviorisme bermanfaat dalam mengembangkan perilaku-perilaku nyata, seperti rajin, mendapat skor tinggi, tidak berkelahi dan sebagainya.
    3. Teori-teori belajar kognisi berguna dalam mempelajari materi-materi yang rumit yang membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan masalah dan untuk mengembangkan ide (Pidarta, 2007:218).
    5. Psikologi Sosial
    Menurut Hollander (1981) psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi seseorang di masyarakat, yang mengkombinasikan  ciri-ciri psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar individu (dikutip Pidarta, 2007:219).
    Pembentukan kesan pertama terhadap orang lain memilki tiga kunci utama yaitu.
    1. Kepribadian orang itu. Mungkin kita pernah mendengar tentang orang itu sebelumnya atau cerita-cerita yang mirip dengan orang itu, terutama tentang kepribadiannya.
    2. Perilaku orang itu. Ketika melihat perilaku orang itu setelah berhadapan, maka hubungkan dengan cerita-cerita yang pernah didengar.
    3. Latar belakang situasi. Kedua data di atas  kemudian dikaitkan dengan situasi pada waktu itu, maka dari kombinasi ketiga data itu akan keluarlah kesan pertama tentang orang itu.
    Dalam dunia pendidikan, kesan pertama yang positif yang dibangkitkan pendidik akan memberikan kemauan dan semangat belajar anak-anak. Motivasi juga merupakan aspek psikologis sosial, sebab tanpa motivasi tertentu seseorang sulit untuk bersosialisasi dalam masyarakat. Sehubungan dengan itu, pendidik punya kewajiban untuk menggali motivasi anak-anak agar muncul, sehingga mereka dengan senang hati belajar di sekolah.
    Menurut Klinger (dikutip Pidarta, 2007:222) faktor-faktor yang menentukan motivasi belajar adalah.
    1. Minat dan kebutuhan individu.
    2. Persepsi kesulitan akan tugas-tugas.
    3. Harapan sukses.
    6. Kesiapan Belajar dan Aspek-aspek Individu
    Kesiapan  belajar secara umum adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Pelengkap peserta didik atau warga belajar  sebagai subjek garis besarnya dapat dibagi menjadi lima  kelompok yaitu:
    1. Watak, ialah sifat yang dibawa sejak lahir yang hampir tidak dapat diubah. Misalnya watak pemarah, pendiam, menyendiri, suka berbicara, dan sebagainya.
    2. Kemampuan umum (IQ), ialah kecerdasan yang bersifat umum. Kemampuan ini dapat dijadikan ramalan tentang keberhasilan seseorang menyelesaikan suatu pekerjaan atau tingkat pendidikan yang dijalani.
    3. Kemampuan khusus atau bakat, ialah kemampuan tertentu yang dibawa sejak lahir. Kemampuan ini pada umumnya memberi arah kepada cita-cita seseorang terutama bila bakatnya terlayani dalam pendidikan.
    4. Kepribadian, ialah penampilan seseorang secara umum, seperti sikap, besarnya motivasi, kuatnya kemauan, tabahnya menghadapi rintangan, penghargaannya terhadap orang lain, kesopanannya, toleransinya dan sebagainya.
    5. Latar belakang, ialah lingkungan tempat dibesarkan terutamam lingkungan keluarga. Lingkungan ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa bayi dan kanak-kanak.
    Aspek-aspek individu yang akan dikembangkan adalah
    1.    Rohani
    a. Umum: Agama, perasaan, kemauan, pikiran
    b. Sosial : Kemasyarakatan, cinta tanah air
    2.    Jasmani
    a. Keterampilan
    b. Kesehatan
    c. Keindahan tubuh
    7. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
    Perkembangan adalah proses terjadinya perubahan pada manusia baik secaara fisik maupun secara mental sejak berada di dalam kandungan sampai manusia tersebut meninggal. Proses perkembangan pada manusia terjadi dikarenakan manusia mengalami kematangan dan proses belajar dari waktu ke waktu.
    Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada individu dikarenakan adanya pertumbuhan fisik dan biologis, misalnya seorang anak yang beranjak menjadi dewasa akan mengalami perubahan pada fisik dan mentalnya.
    Peserta didik selalu berada dalam proses perubahan, baik karena pertumbuhan maupun karena perkembangan. Pertumbuhan terutama karena pengaruh faktor internal sebagai akibat kematangan dan proses pendewasaan, sedangkan perkembangan terutama karena pengaruh lingkungan. Sebagai contoh pertumbuhan adalah dorongan untuk berbicara karena kematangan organ bicara pada usia 1—2 tahun, sedangkan penggunaan bahasa tertentu dalam berbicara tergantung pada lingkungannya sebagai akibat perkembangan.
    Selain itu, belajar adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang akan membuat suatu individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu (kognitif), dari tidak mau menjadi mau (afektif) dan dari tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik), misalnya seseorang anak yang belajar mengendarai sepeda akan terlebih dahulu diberi pengarahan oleh orang tuanya lalu anak tersebut mencoba untuk mengendarai sepeda hingga menjadi bisa.
    Proses kematangan dan belajar akan sangat menentukan kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang yang proses kematangan dan belajarnya baik akan memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih baik dengan seseorang yang proses kematangan dan belajarnya buruk (Tirtarahardja dan S. L. La Sulo, 2005:108—109).

    LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

    0
  • Alasan Anak TK dan PAUD Mogok Ke Sekolah

    anak mogok sekolah

    Mogok sekolah untuk anak-anak PAUD ataupun TK merupakan hal yang sering menjadi keluhan para orang tua.  Ada rasa khawatir ataupun tidak tenang ketika mengetahui si kecil mengalami mogok sekolah.  Rasa panik kian bertambah manakala anak menyampaikan kemauannya untuk tidak mau sekolah. Orang tua menjadi panik dikarenakan anak akan ketinggalan mata pelajaran.  Biasanya emosi dan marah terhadap anak merupakan ungkapan yang paling sering dilakukan oleh para orang tua kepada anaknya.

    Banyak hal yang menyebabkan anak mogok sekolah, dan hal inilah yang seharusnya dicari tahu dan diberikan solusi agar anak kembali semangat untuk masuk sekolah.  Orang tua harus bisa memahami dengan baik permasalahan yang dialami anak yang membuat ia malas untuk berangkat sekolah. Mengedepankan emosi dan amarah tidak akan memberikan solusi dan bisa memberikan dampak buruk untuk perkembangan anak.

    Baca: Agar Anak semangat belajar

    Setidaknya ada beberapa penyebab yang menjadikan anak malas dan mogok untuk berangkat ke sekolah dan berikut adalah alasan yang sering terjadi pada anak-anak sekolah

    1. Anak merasa sakit

    Sakit merupakan hal yang paling sering disampaikan anak-anak untuk tidak masuk sekolah. Biasanya hal yang dilakukan anak-anak adalah anak-anak ingin dekat dengan orang tua dan tidak mau ditinggal.  Apabila hal ini terjadi maka berikanlah kesempatan pada anak untuk istirahat dan cek kondisi kesehatan anak.  Biasanya ketika anak sudah merasa membaik, ia akan semangat kembali utuk masuk ke sekolah.

    2. Ada perasaan takut

    Anak tidak mau masuk sekolah bisa juga disebabkan karena anak merasa takut.  Hal yang sering terjadi adalah anak di sekolah menjadi korban dari kenakalan teman-temannya. Beberapa anak terkadang tidak mau menyampaikan hal ini.  Oleh karena itu orang tua harus bisa membangun kedekatan dengan anak sehingga anak mau menceritakan permasalahannya.  Untuk mencari tahu tentang kenakalan teman-teman anak maka kita bisa berkonsultasi dengan guru anak di sekolah.  Para anak-anak nakal di sekolah harus diwaspadai karena ia bsa menyebabkan anak kita mogok sekolah.

    3. Anak merasa dikucilkan

    Salah satu kebiasaan anak-anak yang dilakukan di sekolah adalah bermain bersama. Namun terkadang bermain bersama ini bisa menjadi permasalahan tersendiri untuk anak. Kadang ada intrik ataupun permasalahan sehingga menyebabkan "Bermain Bersama" menjadi hal yang tidak menyenangkan.  Anak menjadi tidak akur dan saling bermusuhan sehingga anak akan merasa dikucilkan ataupun dipinggirkan.  Merasa ditinggal oleh teman-temannya akan membuat anak malas untuk masuk sekolah.

    4. Tidak mau pisah dari orang tua

    Hal ini hal yang juga sering terjadi dan menjadi penyebab anak tidak mau sekolah.  Penyebabnya adalah karena orang tua sangat sedikit sekali membangun jiwa kemandirian anak dan anak jarang bersosialisasi dengan teman-temannya.  Akibatnya ketika anak berada dalam lingkungan baru akan merasa takut dan butuh seorang figur yang bisa menenangkannya.  Oleh karena itu berilah pengertian kepada anak dan berikan motivasi bahwa sekolah merupakan hal yang menyenangkan.  Selain itu didiklah anak agar bisa mandiri dengan mengerjakan sendiri pekerjaan ringan yang bisa dilakukannya. Mengundang teman-teman anak juga bisa menjadi solusi agar anak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya sehingga di sekolah anak akan lebih berani lagi.

    5. Anak belum cukup umur

    Anak mogok sekolah bisa juga disebabkan karena anak memang terlalu dini untuk masuk sekolah dan belum cukup umur.  Selain itu orang tua yang terlalu memaksa kepada anak untuk ke sekolah dengan alasan supaya anak pintar namun orang tua tidak memperhatikan kesiapan anak.  Oleh karena itu agar anak tetap semangat sekolah, masukkan anak ke sekolah apabila memang sudah cukup umur.

    6. Anak tidak menyukai gurunya

    Untuk usia anak-anak TK ataupun PAUD kecocokan terhadap gurunya merupakan hal yang perlu kita perhatikan.  Karena ada beberapa anak yang tidak mau sekolah dikarenakan gurunya yang galak ataupun kurang perhatian kepadanya.  Sehingga suasana belajar mengajar menjadi sesuatu yang menyeramkan untuk anak.  Apabila hal ini terjadi maka kita bisa menyiasatinya dengan berkomunikasi dengan pihak sekolah.  Beberapa sekolah ada yang menerapkan tes percobaan.  Jika anak betah di sekolah pertamanya maka akan lanjut namun jika anak tidak betah maka diperbolehkan untuk tidak jadi mendaftar di sekolah tersebut.  Selain itu cara lain yang bisa dilakukan yaitu membangun kedekatan anak dengan gurunya ataupun berkonsultasi terhadap guru anak.

    7. Mental anak yang masih lemah

    Mental yang lemah akan membuat anak merasa tidak mampu untuk menyelesaikan segala tugas-tugas yang diberikan gurunya ketika di sekolah.  Anak mengalami keterlambatan menangkap materi pelajaran dan ujung-ujungnya anak akan malas dan mogok sekolah karena anak merasa tidak mampu.  Oleh karena itu bangun rasa kepercayaan diri anak dan kedekatan dengan guru agar anak mau belajar dan mau mengungkapkan segala sesuatu yang belum ia pahami kepada gurunya.

    8. Anak sudah merasa bosan untuk sekolah

    Banyak hal yang menyebabkan anak menjadi bosan untuk sekolah.  Hal ini bisa disebabkan karena suasana sekolah yang kurang menyenangkan ataupun perhatian orang tua terhadap anak sangat minim.  Orang tua jarang sekali menanyakan kepada anak tentang kondisi sekolahnya, sehingga anakpun menjadi acuh tak acuh terhadap sekolahnya.

    Problema yang menjadikan anak malas dan enggan pergi sekolah harus bisa diselesaikan dengan baik agar anak kembali semangat belajar.  Komunikasi antara orang tua, guru dan anak harus tetap terjalin dengan baik sehingga anak akan tetap termotivasi untuk tetap semangat pergi sekolah.  Ciptakan suasana yang kondusif baik itu di sekolah dan dirumah agar anak merasa nyaman dengan proses belajarnya.  Anak mogok sekolah harus segera dicarikan solusi dan ditemukan alasan-alasannya agar tidak berkelanjutan.

    Alasan Anak TK dan PAUD Mogok Ke Sekolah

    0
  • Pola Asah Asih Asuh Dalam Mendidik Anak

    pola asah asuh asih dalam mendidik anak
    Perkembangan anak sangat dipengaruhi banyak hal.  Salah satunya adalah lingkungan dan pola asuh orang tua dalam mendidik anak.  Tanpa pemberian kasih sayang yang baik maka potensi anak tidak akan mampu berkembang secara baik.  Kasih sayang orang tua sangat mempengaruhi kecerdasan anak terutama ketika anak memasuki usia emas mereka.  Interaksi yang baik antara orang tua dengan anak akan mampu mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki anak.

    Tapi sayangnya saat ini para orang tua banyak yang mengabaikan akan pentingnya interaksi orang tua dengan anaknya.  Terutama untuk para orang tua yang dua-duanya mengejar karier dan lebih mempercayakan pengasuhan anaknya kepada orang lain.  Padahal ikatan batin antara orang tua dengan anak akan bisa terjalin dengan erat manakala hubungan keduanya terdapat kegiatan interaksi yang berkesinambungan dan komunikasi yang baik.

    Salah satu yang mesti kita perhatikan dalam mendidik anak pada usia emasnya atau Golden Age adalah pola asah, asuh dan asih.  Ketiganya ini menarik untuk dicermati dan dipelajari lebih dalam lagi agar pemberian pola pengasuhan dan perawatan kepada anak bisa maksimal.  Antara pola asah, asuh dan asih memiliki karakteristik dan definisi sendiri-sediri dan saling berkaitan.

    1. Pola asah

    Pola asah anak adalah upaya kegiatan untuk merawat anak yang bertujuan untuk mengasah dan merangsang segala kemampuan yang dimiliki anak dan memunculkan bakatnya yang masih tersimpan yang dilakukan secara konsisten dan berkisanambungan.  Hal yang bisa dilakukan dalam mengasah kemampuan anak adalah dengan memberikan pola pendidikan dan pembelajaran.

    Proses pendidikan dan pembelajaran kepada anak hendaknya dioptimalkan ketika anak memasuki usia emas.  Rentang usia yang perlu dimaksimalkan adalah usia dari 0 hingga 6 tahun.  Pada usia tersebut anak akan mengalami peningkatan perkembangan yang pesat terutama perkembangan otaknya.  Hampir 80 persen perkembangan otak anak berkembang pada usia emas tersebut.

    2. Pola asih

    Penerapan pola asih yang baik kepada anak akan memperkuat hubungan batin antara orang tua dan anak.  Hubungan batin yang kuat akan memupuk rasa kasih sayang antara anak, orangtua dan antar sesama.

    Berikan pujian, penghargaan, kasih sayang pengalaman baru, rasa tanggung jawab dan kemandirian kepada anak.  Pola asih yang benar kepada anak akan mampu untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasan emosi anak.  Karena kecerdasan emosi memegang peranan penting dalam menyukseskan anak.  Berikanlah teladan yang baik di dalam lingkungan keluarga agar anak bisa meniru kebiasaan baik tersebut dan tentunya anak akan merasakan kasih sayang dari orang tuanya.  Sebaiknya para orang tua menghindari pola pendidikan yang keras, kasar dan menyeramkan.  Jangan membangun benteng ketakutan kepada anak karena bisa mempengaruhi kecerdasan emosinya.

    3. Pola asuh

    Pola asuh kepada anak adalah kegiatan membesarkan anak yang berkaitan dengan cara merawat anak dalam kehidupan sehari-hari.  Baik itu yang berhubungan dengan asupan gizi, kebutuhan tempat tinggal hidup yang layak, pakaian yang bersih dan nyaman serta kebutuhan akan kesehatan anak.  Kebutuhan tersebut juga memiliki peranan penting untuk pertumbuhan anak.  Terutama kebutuhan akan gizi untuk membantu tingkat kecerdasan anak.  Anak yang cerdas memerlukan energi yang cukup sehingga pemenuhan akan kualitas gizi anak juga perlu diperhatikan dengan baik. Sedangkan untuk membantu menjaga kesehatan anak diperlukan tempat tinggal dan pakaian yang bersih dan nyaman.

    Pola asah, asih dan asuh harus dikombinasikan secara baik agar segala kebutuhan yang diperlukan untuk perkembangan anak dapat terpenuhi secara sempurna.  Kerja sama yang baik antar orang tua akan membuat kegiatan membesarkan anak dan penerapan pola asah asuh dan asih dapat berjalan dengan baik tanpa ada ketimpangan beban di masing-masing orang tua.  Menikmati proses dalam merawat dan mendidik anak akan membuat perjalanan hidup terasa luas dan membahagiakan.

    Pola Asah Asih Asuh Dalam Mendidik Anak

    1
  • Cara Melatih Anak Puasa Di Bulan Ramadhan

    Tips Melatih Anak Puasa
    Tips dan kiat praktis melatih anak-anak berpuasa di bulan ramadhan.  Memulai dan mengajari anak berpuasa hendaknya dilakukan sejak anak usia dini.  Kita bisa melatih anak berpuasa sejak usia anak 7 tahun.  Meskipun di bawah usia tersebut juga bisa dilakukan sesuai dengan kemauan dan kemampuan anak.  Karena biasanya anak-anak di bawah umur tersebut sudah ada yang bisa berpuasa di bulan ramadhan.

    Kewajiban berpuasa merupakan kewajiban yang harus ditunaikan terutama bagi seseorang yang sudah baligh.  Berpuasa ini harus mulai diajarkan kepada anak sejak dini agar ketika anak sudah dewasa sudah terbiasa menjalankan puasa.  Mengapa puasa ini harus dijalankan?  Karena keutamaan dan manfaat dari berpuasa yang sangat banyak dan merupakan salah satu rukun Islam.

    "Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah 184)

    Agar memudahkan dalam mengajari anak berpuasa, ada beberapa teknik dan cara yang mesti kita praktekkan agar anak mau menjalankan ibadah puasa.  Karena biasanya anak akan mengeluh dan minta berbuka terlebih dahulu ketika sedang berpuasa.

    Berikut ini adalah tips dan kiat efektif mengajari dan melatih anak berpuasa

    1. Buat suasana ramadhan ada dalam rumah.  Beri pengertian kepada anak tentang seputar ramadhan dan cerita-cerita tentang ramadhan agar anak memahami ketika memasuki bulan ramadhan.  Lebih baik lagi jika juga menjelaskan tentang hari raya idul fitri buah dari bulan ramadhan.

    2. Jadilah orang tua teladan dengan memberikan contoh berpuasa yang baik.  Jangan menunjukan rasa lapar dan rasa haus kepada anak.  Jalankan puasa dengan penuh semangat dan tidak banyak mengeluh.

    3. Ajarkan berpuasa kepada anak secara bertahap.  Bagunkan anak ketika sahur dan beri anak kelonggaran berbuka.  Kita bisa melatih dengan memberikan anak berbuka pada pukul sepuluh atau pada tengah hari.  Setelah itu latih kembali untuk menjalankan puasanya.

    4. Agar anak semangat untuk berpuasa maka kita bisa menyiapkan menu kesukaan anak.  Siapkan menu sahur dan berbuka sesuai selera anak.

    5. Ketika anak sedang menjalankan puasa maka sebaiknya sembunyikan terlebih dahulu makanan-makanan agar tidak mengundang anak untuk berbuka puasa.

    6. Ketika anak sudah mulai mengeluh ingin berbuka maka kita bisa memberikan kesibukan kepada anak.  Untuk sementara kita bisa menyiapkan permainan kesukaan anak agar anak sedikit terlupakan tentang keinginannya berbuka.  Atau kalau memungkinkan temani anak bermain bersama.

    7. Jangan memaksakan anak apabila anak memang sudah tidak kuat melanjutkan puasanya.

    8. Buatlah kompetisi dengan saudara yang lain agar anak semangat berpuasa.  Berilah penghargaan bagi anak yang mampu menjalankan puasa secara penuh.  Bisa juga dengan memberikan rangsangan dengan menyiapkan beberapa hadiah apabila anak mau menjalankan puasa sesuai dengan kesepakatan.

    Bulan ramadhan merupakan bulan istimewa yang tidak boleh berlalu begitu saja.  Jadikan bulan ramadhan sebagai bulan tarbiyah atau bulan pendidikan untuk anak.  Termasuk melatih anak berpuasa.  Selain perintah agama puasa juga memiliki efek positif terhadap kesehatan badan.  Mari ajarkan anak berpuasa sejak anak usia dini.  Semoga tips dan cara di atas bisa membantu dalam mendidik anak menjalankan ibadah puasa.

    Cara Melatih Anak Puasa Di Bulan Ramadhan

    0
  • Surat Pembaca Tentang Lingkungan Sekolah


    contoh surat pembaca tentang lingkungan sekolah dalam kegiatan pembangunan gedung sekolah

    Pada artikel ini kita akan membahas surat pembaca yang berkaitan dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Surat pembaca jenis ini bisa dicantumkan di surat kabar lokal ataupun di tabloid atau majalah yang diproduksi sendiri oleh sekolah.

    Struktur dan Motif Surat Pembaca Tentang Lingkungan Sekolah

    contoh surat pembaca tentang lingkungan sekolah dalam kegiatan upacara
    www.keepo.me
    Surat pembaca tidaklah sulit untuk dibuat karena biasanya isinya singkat dan padat. Sehingga strukturnya pun tidak rumit.
    Struktur dalam menulis surat pembaca tentang lingkungang sekolah hanya berisi:
    • Judul
    • Isi surat
    • Identitas pengirim.
    Sedangkan untuk motifnya, surat pembaca biasanya digolongkan menjadi 5 motif yaitu:
    • Surat pembaca bermotif informasi
    • Surat pembaca bermotif keluhan
    • Surat pembaca bermotif kritik
    • Surat pembaca bermotif pujian
    • Surat pembaca bermotif saran

    Contoh Surat Pembaca Tentang Lingkungan Sekolah yang Baik dan Benar

    Tak lengkap rasanya jika penjelasan mengenai surat pembaca tentang lingkungan sekolah tidak disertai dengan contoh.
    Berikut kumpulan contoh surat pembaca tentang lingkungan sekolah berdasarkan motifnya.

    1. Contoh Surat Pembaca Tentang Lingkungan Sekolah Bermotif Informasi

    contoh surat pembaca tentang lingkungan sekolah dalam kegiatan pengadaan alat tulis menulis
    sekolahpesat.sch.id
    Surat pembaca bermotif informasi ditulis sebagai pemberitahuan kepada umum agar lebih banyak orang tahu mengenai suatu hal yang diinformasikan.

    Promo Spesial untuk Siswa Kelas IX SMP Negeri 41 Dupak

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
    Kepada yang terhormat bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 41 Dupak
    Kami selaku OSIS mendapat tawaran dari Toko Alat Tulis Bima yang baru dibuka seminggu lalu di dekat sekolah. Penawarannya adalah tiap siswa kelas IX SMP Negeri 41 Dupak bisa mendapatkan 2 buku catatan dan satu set alat tulis secara gratis hanya dengan menyertakan fotocopy kartu pelajar sebagai bukti bahwa murid benar kelas IX dari SMP Negeri 41 Dupak. Promo ini diadakan dalam rangka menyambut ujian nasional yang tinggal tiga bulan lagi.

    Surat Pembaca Tentang Lingkungan Sekolah

    0
  • Cara Agar Anak Semangat Pergi Sekolah

    Cara dan tips anak semangat sekolah
    Pergi ke sekolah bagi anak-anak bisa menjadi momok yang menakutkan baginya. Apalagi kalau anak mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan di sekolah ataupun ketika masa-masa anak baru pertama kali masuk sekolah.  Sehingga tak sedikit para orang tua mengeluhkan kondisi anaknya yang tidak semangat untuk berangkat atau masuk sekolah.

    Hal yang biasanya dilakukan anak ketika malas berangkat sekolah bisa dengan anak malas bangun, sulit diajak mandi bahkan anak cenderung rewel ataupun malah marah-marah kepada orang tua.  Pelampiasan anak untuk enggan masuk sekolah bisa jadi tiap anak akan berbeda-beda, tapi pada intinya sama yaitu anak tidak ada semangat untuk masuk sekolah.

    Sebagai orang tua harus sabar dalam menghadapi anak yang sedang mengalami masa tidak semangat untuk sekolah.  Penggunaan kekerasan malah akan memberikan efek negatif yang nantinya akan bisa berpengaruh terhadap perkembangan anak.  Nah, untuk membantu para bunda agar anak kembali semangat masuk sekolah, berikut ini ada tips dan cara agar anak tetap semangat sekolah.

    Cara dan tips yang bisa dipraktekkan

    1. Banyak teman

    Motivasi pertama yang bisa diberikan kepada anak adalah tentang lingkungan sekolah yang akan memberikan banyak teman.  Berikan penjelasan tentang enaknya banyak teman dan manfaatnya.  Ceritakan tentang kebaikan-kebaikan teman-temannya agar anak semangat untuk belajar ke sekolah.

    Sebaiknya hindari dulu menjelaskan kepada anak tentang manfaat dari ilmu yang diberikan di sekolah.  Meskipun hal tersebut juga penting tapi ada saatnya hal tersebut bisa disampaikan kepada anak.  Menceritakan suasana di sekolah baik itu kondisi mainan di sekolah, bertukar cerita dengan teman lainnya, aneka permainan yang bisa dimainkan dengan teman lainnya akan memberikan citra bahwa sekolah itu menarik dan hal ini akan memberikan daya tarik tersendiri pada anak.

    2. Learn is Fun

    Anak-anak belum memahami dengan baik akan pentingnya ilmu di sekolah.  Oleh karena itu agar muncul ketertarikan anak dengan proses belajar di sekolah maka kita bisa mengajak anak belajar sambil bermain di akhir pekan.

    Salah satu media yang bisa kita gunakan yaitu dengan mengajak anak jalan-jalan yang disesuaikan dengan pengetahuan di sekolah.  Misalnya ke kebun binatang, agrowisata ataupun museum.  Selama masa jalan-jalan tersebut maka kita akan bisa memberikan informasi dan pengetahuan secara umum kepada anak yang kita kaitkan dengan pelajaran di sekolah.

    3. Mempelajari lingkungan sekolah

    Hal ini bisa kita terapkan manakala anak baru memasuki sekolah pertamanya.  Karena biasanya anak akan merasa takut ketika hari pertama masuk sekolah.  Untuk mengurangi hal ini maka kita bisa mengajak anak-anak untuk berkeliling di sekolah dan mengenal lebih dekat tentang sekolah barunya.  Berikan hal-hal yang menarik tentang sekolah barunya.

    4. Berikan sarapan kesukaan anak

    Sarapan atapun makanan bisa menjadi hal yang menarik untuk anak agar anak mau bangun pagi.  Cobalah berkreasi dan tanyakan kepada anak tentang menu makanan yang disukainya.  Selain dengan menyediakan sarapan maka kita juga bisa membekali anak dengan makanan favoritnya.

    5. Barang baru

    Biasanya anak akan semangat manakala ada barang baru yang dimilikinya.  Manfaatkan hal ini dengan memberikan anak barang baru baik itu peralatan sekolah ataupun aksesori pakaiannya seperti sepatu atau tas.  Sisihkanlah sedikit anggaran untuk membeli barang baru karena anak akan menyukai hal-hal yang baru.

    6. Mengantar anak

    Luangkanlah waktu untuk mengantar anak ke sekolah.  Ciptakan suasana dalam perjalanan dengan suasana yang menyenangkan.  Kita bisa mengajak anak sambil mengobrol selama perjalanan ke sekolah.

    7. Sapa dan sambut anak ketika pulang sekolah

    Meskipun hal ini terlihat sepele namun hal ini akan mampu memberikan semangat kepada anak untuk tetap sekolah.  Sebaiknya hindari pertanyaan kepada anak tentang hasil akademisinya selama di sekolah, misalnya bagaimana nilai ulangannya, dapat juara atau tidak.  Tapi sebaiknya hal yang ditanyakan kepada anak adalah bagaimana sekolah anak, menyenangkan atau tidak.  Dengan menanyakan ini maka anak akan bercerita tentang keadaan dia di sekolah.  Dan tentunya anak juga akan menceritakan sendiri hasil akademisinya.

    Berangkat ke sekolah harus dikondisikan dalam suasana yang 
    menyenangkan agar anak tetap semangat belajar.  Hal yang terpenting adalah jalinan komunikasi antara orang tua dengan anak.  Kedekatan inilah yang nantinya akan membangun jiwa anak dan dengarkanlah segala keluhan yang disampaikan anak.  Tips dan cara membangkitkan agar anak tetap semangat berangkat ke sekolah bisa dipraktekkan dalam lingkungan keluarga kita.  Semoga bermanfaat.

    Cara Agar Anak Semangat Pergi Sekolah

    0
  • Cerita Pengalaman Liburan untuk Tugas Sekolah

    Liburan anak sekolah biasanya dibarengi dengan tugas sekolah untuk menceritakan pengalaman menyenangkan saat liburan. Namun terkadang kamu kesulitan dalam merangkai kata saat membuat cerita pengalaman pribadi.
    Agar cerita pengalaman liburan sekolahmu menarik, kamu bisa menjadikan contoh-contoh cerita di bawah ini sebagai inspirasimu dalam menulis.

    Contoh 1: Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Tak Terlupakan di Pantai

    cerita pengalaman liburan di pantai bajul mati

    Pantai merupakan destinasi wisata yang ramai saat liburan sekolah. Hampir semua siswa pernah ke pantai. Berikut contoh karangan tentang pengalaman liburan ke pantai.

    Wisata ke Pantai Bajul Mati saat Libur Sekolah
    Sudah sejak seminggu lalu orangtuaku berencana untuk liburan ke pantai, mengingat aku dan adik sedang liburan sekolah, sekaligus sebagai hadiah karena kemaren lusa adikku merayakan ulang tahun.
    Jam masih menunjukkan pukul 04.56 pagi, tapi aku dan keluarga sudah bersiap pergi ke pantai Bajul Mati. Kami berangkat sepagi ini karena jarak dari rumah ke pantai sekitar 3 jam perjalanan. Untuk mengganjal perut kami, ibu telah menyiapkan roti isi telur favoritku.
    Perjalanan kami tempuh menggunakan mobil. Dalam mobil ada aku, adik perempuanku, ayah dan ibu. Aku dan adik dilarang membawa handphone oleh ayah dan ibu agar lebih menikmati perjalanan dan liburan itu sendiri. Untuk menghabiskan waktu aku bermain “tebak nama berdasarkan huruf” bersama adikku yang hanya terpaut 2 tahun dariku.
    Langkah pertama  dalam permainan ini kami menentukan temanya dahulu, kali itu tema yang kami pilih adalah hewan. Selanjutnya Kami meminta bantuan ibu untuk menyebutkan huruf depan nama hewan yang akan kami tebak. Jika ibu bilang huruf “M”maka aku dan adikku adu cepat dan adu banyak dalam menyebutkan nama hewan yang memiliki awalan “M”, seperti monyet, merak, merpati dll.
    Setelah tema hewan kami mulai berganti tema menjadi nama buah, nama karakter komik, nama negara, dll. Tak jarang ayah tiba-tiba ikut menjawab walaupun dia bukan peserta resmi permainan. Tidak ku sangka jika permainan sesederhana ini ternyata begitu menyenangkan dan menghibur.
    Tak terasa dua jam sudah berlalu. Kami mulai memasuki daerah perbukitan. Aku dan adik mulai memperhatikan pemandangan dengan seksama. Kami terpesona karena melihat hamparan sawah di bawah yang begitu indah. Sayangnya aku hanya bisa menikmati pemandangan tersebut sebentar saja, karena setelah itu aku pusing dan mual akibat jalan yang berkelok-kelok, naik dan turun. Ibu memberikanku minyak kayu putih. Aromanya benar-benar bisa mengurangi mual yang aku alami.
    Akhirnya kami sekeluarga tiba di Pantai Bajul Mati. Pantai ini terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kami segera menuju ke gazebo kecil yang ada di beberapa lokasi pantai. Sambil menikmati angin laut, kami makan bersama dulu. Menu kami kala itu adalah ayam goreng dan sosis. Memang masakan ibuku rasanya enak sekali.
    Aku tidak bisa berhenti takjub melihat indahnya pantai ini. Pantai Bajul Mati memang belum terlalu terkenal, sehingga belum banyak pengunjung yang datang. Namun pantainya masih sangat bersih yang membuat kami sekeluarga nyaman.
    Aku dan adikku tak sabar untuk bermain, jadi kami langsung berlari ke arah tepi pantai. Kami tidak mengindahkan perkataan ibu yang menyuruh kami memakai sunblock terlebih dahulu. Rasanya segar ketika air laut mengenai kaki kami.
    Di tepi pantai aku menemukan ranting kayu yang panjang. Akhirnya aku ambil dan menyeretnya sepanjang perjalan. Setelah berjalan beberapa saat kami sampai di muara, yaitu tempat pertemuan air sungai dan air laut. Kami berhenti dan melihat ke belakang, terlihat garis panjang di pasir hasil ranting kayu yang aku seret daritadi. Entah kenapa aku dan adikku merasa garis tersebut sangat keren. Selanjutnya kami memutuskan untuk berenang dulu di muara. Karena arusnya tenang tidak seperti di laut.
    Kami berenang sekitar 15 menitan, sebelum orangtua kami memanggil, menyuruh kami ke tepi laut. Kami sekeluargapun bermain air. Ayah mengajak kami duduk bersila membelakangi laut. Saat ombak datang kami terseret ke pantai. Rasanya sangat seru, karena kita tidak melihat kapan ombak datang. Sementara ibu hanya bermain air di tepi pantai dan memotret kami melalui kameranya.
    Setelah puas bermain air, ayah mengajak kami menulis di pasir. Tulisan yang kami buat saat itu adalah “Happy Family”. Ketika melihat hasil potretan ibu di kameranya, ternyata bagus juga.
    Tak terasa sudah jam 12 siang, matahari sudah sangat terik. Ayah dan ibu mengajak kami untuk membersihkan diri. Setelah bersih, kami sholat dhuhur berjamaah di mushola dekat tempat kami mandi. Acara dilanjutkan dengan menikmati bakso hangat di warung di pinggir pantai, rasanya enak sekali makan sambil melihat keindahan pantai.
    Saat perjalanan pulang aku dan adik tertidur pulas. Saat kami bangun, tahu-tahu kami sudah berada di rumah. Sungguh menyenangkan liburan kali ini. Aku tidak sabar ke pantai lagi bersama ayah, ibu dan adik. Aku pun kembali tertidur sampai pagi karena masih kecapekan.

    Cerita Pengalaman Liburan untuk Tugas Sekolah

    1
  • - Copyright © Desain Interior - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -